Prabowo Salahkan Sistem Ekonomi
Penulis : Wisnu Aji Dewabrata |
Jumat, 3 Juli 2009 | 19:38 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Prabowo
Subianto kembali menyinggung sistem ekonomi yang belum berhasil menyejahterakan
rakyat Indonesia. Hal itu diungkapkan Prabowo dalam orasinya di depan ribuan
massa pendukung Megawati-Prabowo di lapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya,
Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/7).
Kampanye tersebut rencananya
dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri dan Prabowo. Namun, hanya Prabowo yang
hadir sedangkan Megawati berhalangan hadir.
Prabowo mengatakan, sejak Indonesia
merdeka, sistem ekonomi yang ada tidak membawa kemakmuran. Sistem ekonomi hanya
dinikmati oleh segelintir orang, kelompok yang kaya semakin kaya tetapi
kelompok yang miskin semakin miskin.
"Kami ingin mengubah sistem
ekonomi yang keliru dan kembali ke sistem ekonomi sesuai Undang-Undang Dasar.
Kekayaan Indonesia harus kembali dinikmati bangsa Indonesia," kata
Prabowo.
1 . Wardah
Solihah (27212659)
Setelah
saya membaca artikel diatas saya dapat memberi aurgumen bahwa secara umum, kita
semua sudah tahu apa-apa saja yang menjadi masalah dan sumber masalah Ekonomi
di Indonesia. seperti masalah pengangguran, kemiskinan, sulitnya kesehatan,
sulitnya pendidikan, keamanan bahkan ulah para koruptor, dsb.
Waktu
itu saya pernah membaca berita di salah satu Koran pasangan Megawati – Prabowo sepakat untuk
membangun ekonomi kerakyatan. Bahkan, pasangan ini sudah berbagi tugas. Prabowo
ditugaskan menangani masalah perekonomian untuk fokus membangun ekonomi
kerakyatan .Namun, kita pun tidak mungkin lupa pada masa kepemimpinan Megawati
pula aset-aset negara banyak dijual atas nama privatisasi.
Apa
yang para capres dan cawapres tersebut ucapkan hanyalah sebatas wacana tanpa
solusi nyata untuk mengatasi masalah ekonomi bangsa ini. Nah untuk itu dalam
mewujudkan perekonomian yang mandiri dibutuhkan ketegasan dalam menghentikan
campur tangan asing. Salah satunya dengan menutup pintu masuk campur tangan
asing itu, yaitu utang luar negeri. Maka dari itu Indonesia akan lebih sejahtera
bersama rakyatnya "Sayapun setuju dengan pendapat pak Prabowo dengan mengubah
sistem ekonomi kembali ke sistem ekonomi sesuai Undang-Undang Dasar sehingga
kekayaan Indonesia dapat kembali dinikmati bangsa Indonesia.
2.
Suriana Juniarti (27212205)
Dalam
artikel ini, opini prabowo terhadap sistem ekonomi di Indonesia dapat dikatakan
benar bahwa sistem ekonomi belum berhasil mensejahterkan rakyat Indonesia.
Prabowo mengatakan, sejak Indonesia merdeka, sistem ekonomi yang ada tidak
membawa kemakmuran. Setuju, sebab hal ini terbukti dari kondisi rakyat
Indonesia yang memprihatinkan dapat kita lihat dari tingginya peengangguran,
tingginya tingkat kemiskinan, di Indonesia. Seharusnya, tercapainya kemakmuran
yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan kebendaan angota masyarakat adalah
tujuan akhir dari suatu sistem ekonomi.
Dan
apabila sistem ekonomi Indonesia kembali ke sistem ekonomi UUD maka haruslah sistem
ekonomi tersebut dapat mengubah bangsa Indonesia kearah yang lebih baik
terutama kemakmuran rakyatnya. Seperti halnya bumi, air, dan kekayan alam yang
ada di Indonesia dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat dan memberikan kesempatan
yang sama dalam berusaha dan bekerja.
3.
Siti Latifah (27212060)
Saya
setuju dengan pendapat Pak Prabowo Subianto tersebut, bahwa pada
kenyataannya perekonomian di Indonesia
ini sangat tidak stabil dan tidak adil. Karena yang kaya semakin kaya dan yang
miskin semakin miskin. Seharusnya Negara kita ini menganut sistem ekonomi
kerakyatan atau sistem ekonomi yang sesuai dengan Undang – Undang Dasar 1945.
Karena dengan menganut sistem ekonomi kerakyatan Negara kita ini akan adil dan
sejahtera kepada rakyat – rakyat kecil. Sebenarnya sumber kemiskinan di
Indonesia ini terjadi karena sistem ekonomi yang salah dan kesombongan para pemimpin
bangsa. Pak Prabowo memberi contoh, sejak tahun 1997-2008 seharusnya keuntungan
yang didapatkan pemerintah dari ekspor impor sebesar Rp 250 triliun per tahun.
Namun Bank Indonesia selalu menyatakan bahwa devisa negara tak pernah diatas 60
miliar dollar AS. Kemana 240 milliar dollar ? Ini belum ada jawaban dari
pemerintah karena sistem yang dianut adalah sistem liberal. Bebas membocorkan
kekayaan negara dan mengalir keluar negeri, ungkap putra begawan ekonomi
Soemitro Djojohadikusumo ini.
Sebenarnya
Negara kita ini kaya akan sumber daya alamnya. Buktinya batang saja bisa
menjadi singkong. Nah Karena di Indonesia pengetahuan pendidikan sangat minim,
jadi rakyat kecil tidak begitu tau banyaknya hal penting yang ada di Negara
kita ini. Seharunya pemerintah
memanfaatkan kekayaan alam yang ada ? Jika saja pemerintah berfikir dengan baik
dan cerdik pasti Negara kita ini bisa membuat lapangan kerja untuk rakyat –
rakyat kecil, dan mengurangi pengangguran yang ada. Ya walaupun hanya bekerja mengolah lahan yang kosong untuk di jadikan
sawah / lahan pertanian, tetapi hal itu sangat penting dan bermaanfaat bagi
rakyat kecil untuk mendapatkan uang dan sesuap nasi.
4.
Setiyanti Rianta (26212947)
Saya
setuju dengan artikel ini, karena memang kenyataan sejak Indonesisa merdeka, sistem
ekonomi berpola ortodoks, tidak membawa kemakmuran bagi rakyat Indonesia. Sitem
ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir orang, sekelompok orang yang kaya semakin
kaya tetapi kelompok yang miskin semakin miskin. Kekakayaan Indonesia harus
kembali dinikmati bangsa Indonesia, bukan di jual ke Negara lain dan juga bukan
ketergantungan mengimpor barang dari Negara lain. Jadi saya sangat setuju sistem
Indonesia harus berubahmenjadi sistem ekonomi heterodoksdan ekonomi yang pro
terhadap kepentingnan nasional. Dengan adanya ekonomi heterodoks ini, maka kita
akan menyegarkan, mempluralkan, dan mendemokrasikan ilmu ekonomi, serta membuat
sistem ekonomi yang lebih sesuai dengan konteks masyarakat dan kebutuhahn
rakyatnya agar dapat membawa kemakmmran bagi rakyat, dan yang pasti membawa
lebih banyak manfaat dan dampak positif bagi Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar