Kalimat Deduktif dan Induktif
INDUKTIF
Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang
dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada
kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri
Paragraf Induktif antara lain :
Contoh paragraf induktif :
a. Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan
kerja bakti seminggu sekali. Karena, jika lingkungan hidup bersih maka
kita juga akan sehat. Maka dari itu, kegiatan kerjanbakti sangat
penting di lingkungan sekolah.
Contoh paragraf induktif dari koran :
a. Padalah DPRD Surabaya sudah memproduksi banyak perda.
Bila dihitung dari awal 2012, jumlah perda yang di sahkan DPRD mencapai belasan
aturan. Namun, sampai kini tak pernak ada proses pengenalan kepada
masyarakat.
b. Dalam APBD 2012, terungkap dana tersebut mencapai
RP 248 juta. Berdasar alokasi anggaran, sosialisasi sedianya dilakukan terhadap
dua ribu orang. Namun, sampai sekarang dana itu masih utuh alias
tak terpakai sama sekali.
DEDUKTIF
Paragraf
deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan
dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali
dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan
umum. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi.
Contoh paragraf deduktif :
Kebersihan sangat menjadi masalah di sekolah. Ini terjadi karena banyak
murid-murid yang tidak sadar akan kebersihan. Padahal “kebersihan adalah
sebagian dari iman”.
Contoh paragraf deduktif dari koran :
a. KOTA – Jarang ada pasar
tradisional yang menyediakan layanan kesehatan seperti pasar Songgolangit
Ponorogo. Dinamakan pos kesehatan pasar alias poskespas karena ditujukan
melayani pedagang dan pembeli. Tingkat kunjungan pasien mencapai 20 orang
perhari kendati letak poskespas itu terpencil di dekat area parkir. “Letakya
nyelempit, kalau orang baru pasti bingung mencari, ungkap karmini, salah
seorang pedagang yang menjadi pasien setia poskespas Pasar Songgolangit,
kemarin (16/8).
b. Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan
melayani pedagang dan pembeli. Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan
dagangannya karena haanya berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre
saat sepi pembeli. “kebanyakan periksa gula darah dan rematik, mayoritas
pasiennya berusia tua,” papar Yayuk. (pra/hw)
c. Ada juga perda penyelenggaraan pendidikan. Aturan itu juga
menggariskan sejumlah kebijakan baru di bidang pendidikan. Misalnya, alokasi
bantuan personal kepada sisiwa SD, SMP, SMA/MK swasta. Dengan alokasi itu,
siswa tidak mampu tidak perlu khawatir memikirkan biaya membeli seragam, hinnga
buku tulis. Sebab, pemkot akan menanggung dalam bentuk barang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar